Tingkatkan Kualitas Hidup Perempuan, Disdikbud Kabupaten Magelang Gelar GP3M
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang mengadakan Gebyar Sarasehan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri (GP3M) di SKB Salaman, Rabu (18/11). Salah satu tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan sebagai ibu rumah tangga dan meningkatkan kecakapan personal, sosial dan vokasional perempuan marginal. \"Kegiatan ini juga untuk mengurangi potensi dampak resiko sosial kelompok perempuan marginal. Untuk temanya, dengan GP3M kita tingkatkan kualitas hidup perempuan menuju masyarakat kabupaten magelang yang sedaya amanah,\" ucap Ketua Panitia GP3M sekaligus Sekretaris Disdikbud Kabupaten Magelang, Achmad Husein dalam laporannya. Untuk nara sumber, lanjutnya, menghadirkan lima orang. Meliputi, Franka Franklin (istri Mendikbud), Direktur Dikmas dan Dikel Kemendikbud, Dr Santo, Ketua TP PKK Kabupaten Magelang, Christanti Handayani SE, Kepala Disdikbud, Azis Amin Mujahidin, MPd, Kepala Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang, Drs Sugiyono MSi serta Sri Purwanti dari Desa Vokasi Kecamatan Salaman. Baca Juga Pimpin Sertijab, Kapolres Magelang: Tingkatkan Dinamika Organisasi \"Sarasehan diikuti 100 orang. Dalam GP3M ini, kami juga pamerkan beberapa produk dari 16 PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) disini,\" terang Kepala Disdikbud Kabupaten Magelang, Azis Amin Mujahidin. Sementara Ketua TP PKK Kabupaten Magelang, Christanti Handayani SE dalam paparannya mengatakan, membangun kesadaran perempuan tentang kesetaraan gender itu penting. Salah satunya agar mereka mampu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, sehingga dapat mandiri dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan. \"Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan, diantaranya membongkar mitos kaum perempuan sebagai pelengkap dalam rumah tangga. Kemudian memberi beragam ketrampilan bagi kaum perempuan agar mereka produktif dan tidak menggantungkan nasibnya terhadap kaum laki-laki. Selain itu juga memberikan kesempatan seluas-luasnya terhadap kaum perempuan untuk bisa mengikuti pendidikan,\" jelas Aziz. Adapun Kepala Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang, Sugiyono menyampaikan, jika pendidikan berkelanjutan merupakan kesempatan belajar bagi orang dewasa untuk meningkatkan kemampuan tanpa adanya batasan usia dan ruang. \"Selama ini, pemberdayaan perempuan sudah banyak dilakukan namun masih terlalu parsial. Begitu pula hasilnya sehingga tidak bisa terlihat secara utuh bagaimana suatu daerah tampil kaum perempuan sebagai bagiam dari daerah itu sendiri. Padahal, kalau diberdayakan secara maksimal akan terlihat perannya yang luar biasa dalam membangun daerahnya,\" imbuh Sugiyono.(cha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: